Rabu, 06 April 2016

MANAJEMEN PESERTA DIDIK



KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas izin-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Orientasi Peserta Didik” ini dengan baik. Merupakan suatu kebahagiaan bagi penyusun karena telah diberi kesempatan untuk memberikan referensi pada para pembaca. Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terimakasih kepada:
1.      Ibu Dra. Djum Djum Noor Benty, M.Pd., dan Bapak R. Bambang Sumarsono, S.Pd., M. Pd. selaku dosen pengampu matakuliah Manajemen Peserta Didik.
2.      Kedua orang tua penyusun yang telah memberikan motivasi dan semangat yang sangat penyusun butuhkan demi terselesaikannya makalah ini.
3.      Teman-teman yang telah membantu penyusun memberikan informasi untuk menyelesaikan makalah ini.
Penyusun sangat berharap semoga makalah ini dapat diterima dan memberikan manfaat kepada pembaca. Penyusun sadar dengan keterbatasan ilmu dan kemampuan yang penyusun miliki tentunya dalam penyusunan makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, penyusun mohon maaf dan mengharapkan kritik serta saran dari pembaca sekalian yang bersifat membangun, sehingga pada kesempatan berikutnya penyusun dapat menyusun makalah yang lebih baik.

Malang, 4 September 2015

                                                                                                                        Penyusun

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................... 1
DAFTAR ISI.................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang..................................................................................... 3
B.     Rumusan Masalah................................................................................. 3
C.     Tujuan................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
A.    Alasan dan Batasan Orientasi Peserta didik......................................... 5
B.     Pengertian Orientasi Peserta Didik....................................................... 5
C.     Tujuan dan Fungsi Peserta Didik......................................................... 6
D.    Pekan Orientasi Peserta Didik.............................................................. 7
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan........................................................................................... 11
B.     Saran..................................................................................................... 11
DAFTAR RUJUKAN................................................................................... 12




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Manajemen peserta termasuk bagian dari manajemen sekolah secara keseluruhan. Manajemen sekolah tersebut meliputi: manajemen pengajaran, manajemen peserta didik, manajemen tenaga kependidikan, manajemen srana dan prasarana, manajemen keuangan, manajemen kelas, manajemen hubungan sekolah dan masyarakat, manajemen layanan khusus pendidikan.
Diantara manajemen-manajemen baru, manajemen peserta didik menduduki tempat yang sangat penting. Dikatakan demikian, karena sentral layanan pendidikan di sekolah ada pada peserta didik. Semua kegiatan yang ada di sekolah, baik yang berkenaan dengan manajemen pengajaran, tenaga kependidikan, prasarana dan sarana, keuangan, hubungan sekolah dengan masyarakat maupun layanan khusus pendidikan, diarahkan agar peserta didik mendapat layanan pendidikan yang handal.
Salah satu kegiatan manajemen peserta didik yang sangat penting adalah penerimaan peserta didik baru. Setelah peserta didik diterima dilakukan proses masa orientasi peserta didik (MOPD) yang sangat diperlukan peserta didik agar dapat memahami lingkungan sekolah, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosialnya. Oleh karena itu, penyusun akan membahas tentang masa orientasi peserta didik baru.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana pentingnya orientasi peserta didik di sekolah?
2.      Bagaimana pengertian dari masa orientasi peserta didik?
3.      Bagaimana tujuan dan fungsi masa orientasi peserta didik di sekolah?
4.      Apa yang dimaksud dengan pekan orientasi peserta didik?



C.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui pentingnya orientasi peserta didik di sekolah.
2.      Untuk mengetahui pengertian dari masa orientasi peserta didik di sekolah.
3.      Untuk mengetahui tujuan dan fungsi dari masa orientasi peserta didik di sekolah.
4.      Untuk mengetahui pekan orientasi peserta didik.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Alasan dan Batasan Orientasi Peserta didik
Kian tinggi jenjang lembaga pendidikan, kian berat tuntutan-tuntutan yang harus dipenuhi oleh peserta didik. Daya saing lingkungan baru tersebut, relatif lebih ketat dibandingkan dengan lingkungan sebelumnya. Orientasi peserta didik baru diharapkan dapat menghantarkan peserta didik pada suasana baru yang berbeda dengan sebelumnya. Dengan demikian, peserta didik akan sadar, bahwa lingkungan baru dimana ia akan memasukinya, membutuhkan pikiran, tenaga dan waktu yang relatif lebih banyak dibandingkan dengan lingkungan sekolah sebelumnya.
Apa yang dimaksud dengan orientasi peserta didik? Yang dimaksud dengan orientasi adalah perkenalan. Perkenalan ini meliputi lingkungan fisik sekolah dan lingkungan sosial sekolah. Lingkungan fisik sekolah meliputi prasarana dan sarana sekolah seperti jalan menuju sekolah, halaman sekolah, tempat bermain di sekolah, lapangan olah raga, gedung dan perlengkapan sekolah, serta fasilitas-fasilitas lain yang disediakan sekolah. Sedangkan lingkungan sosial sekolah meliputi kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan selain guru, teman sebaya seangkatan, dan peserta didik senior di sekolah. Lingkungan sosial sekolah tersebut adakalanya terorganisir dan adakalanya tidak.

B.     Pengertian Orientasi Peserta Didik
Pengertian peserta didik sendiri berdasarkan ketentuan umum Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (dalam Tim Dosen AP, 2009) adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi yang melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Lingkungan sekolah peserta didik yang lama telah ditinggalkan dan mereka berganti dengan lingkungan sekolah yang baru dengan penghuni dan budaya baru. Oleh karena itu, peserta didik perlu orientasi. Dengan orientasi tersebut, peserta didik akan siap menghadapi lingkungan dan budaya baru di sekolah yang mungkin berbeda jauh dengan sebelumnya.
Orientasi adalah perkenalan. Perkenalan ini meliputi lingkungan fisik sekolah dan lingkungan sosial sekolah. lingkungan fisik sekolah meliputi sarana dan prasarana sekolah seperti jalan menuju sekolah, halaman sekolah, tempat bermain di sekolah, lapangan olahraga, gedung dan perlengkapan sekolah, serta fasilitas lain yang disediakan sekolah. Sedangkan lingkungan sosial sekolah meliputi kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan selain guru, teman sebaya seangkatan, dan peserta didik senior di sekolah.

C.    Tujuan dan Fungsi Peserta Didik
Tujuan orientasi peserta didik baru adalah sebagai berikut:
1.      Agar peserta didik mengenallebih dekat mengenal diri mereka sendiri di tengah-tengah lingkungan barunya.
2.      Agar peserta didik mengenal lingkungan sekolah, baik lingkungan fisiknya, maupun lingkungan sosialnya.
3.      Pengenalan lingkungan sekolah demikian sangat penting bagi peserta didikdalam hubungannya dengan:
a.       Pemanfaatan semaksimal mungkin terhadap layanan yang dapat diberikan oleh sekolah.
b.      Sosialisasi diri dan pengembangan diri secara optimal.
4.      Menyiapkan peserta didik secara fisik, mental dan emosional agar siap menghadapi lingkungan baru sekolah.
Adapun fungsi orientasi peserta didik adalah sebagai berikut:
1.      Bagi peserta didik sendiri, orientasi peserta didik berfungsi sebagai berikut:
a.       Wahana untuk menyatakan dirinya dalam konteks keseluruhan lingkungan sosialnya. Di wahana ini peserta didik dapat menunjukkan: inilah saya kepada teman sebayanya.
b.      Wahana untuk mengenal siapa lingkungan barunya sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman dalam menentukan sikap.
2.      Bagi personalia sekolah dan atau tenaga kependidikan, dengan mengetahui siapa peserta didik barunya, akan dapat dijadikan sebagai titik tolak dalam memberikan layanan-layanan yang mereka butuhkan.
3.      Bagi para peserta didik senior, dengan adanya orientasi ini, akan mengetahui lebih dalam mengenai peserta didik penerusnya di sekolah tersebut. Hal ini sangat penting terutama berkaitan dengan kepemimpinan estafet organisasi peserta didik di sekolah tersebut.

D.    Pekan Orientasi Peserta Didik
Pekan orientasi peserta didik adalah kelanjutan dari orientasi hari-hari pertama masuk sekolah. Jika pada hari-hari pertama masuk sekolah, peserta didik diperkenalkan dengan lingkungan fisik dan lingkungan sosial sekolah secara global, maka pada pekan orientasi studi ini mereka diperkenalkan secara rinci.
Adapun lingkungan sekolah yang diperkenalkan secara rinci tersebut adalah peraturan dan tata tertib sekolah, guru dan personalia sekolah, perpustakaan sekolah, laboratorium sekolah, bengkel sekolah, kafetaria sekolah, bimbingan dan konseling sekolah, layanan kesehatan sekolah, layanan asrama sekolah, orientasi program studi, cara belajar yang efektif dan efisien di sekolah dan organisasi peserta didik.
            Peraturan dan Tata Tertib Sekolah
Para peserta didik baru perlu diperkenalkan dengan tata tertib sekolah. Sebab, tata tertib sekolah ini mengatur perilaku peserta didik disekolah. Adapun tata tertib sekolah yang harus dipatuhi oleh peserta didik adalah:
1.      Peserta didik wajib berpakaian sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan sekolah.
2.      Peserta didik wajib memelihara dan menjaga ketertiban serta menjunjung tinggi nama baik sekolah.
3.      Peserta didik harus hadir disekolah paling lambat 5 menit sebelum pelajaran dimulai.
4.      Peserta didik harus siap menerima pelajaran yang telah ditetapkan oleh sekolah.
5.      Pada jam istirahat para peserta didik tidak dibenarkan ada di dalam ruangan kelas atau meninggalkan pekarangan sekolah, kecuali ijin kepada kepala sekolah.
6.      Selama jam sekolah berlangsung, peserta didik dilarang meninggalkan sekolah tanpa ijin kepala sekolah.
7.      Setiap peserta didik yang tidak dapat mengikuti pelajaran harus dengan menunjukkan keterangan yang sah.
8.      Setiap peserta didik wajib memelihara dan menjaga kebersihan sekolah.
9.      Peserta didik tidak dibenarkan membawa rokok atau merokok, baik di dalam kelas, maupun halaman sekolah, dan lingkungannya.
10.  Peserta didik dilarang berpakaian yang berlebihan dan memakai perhiasan yang mencolok.
11.  Peserta didik dilarang membawa segala sesuatu yang dapat menggangu pelajaran.
12.  Peserta didik dilarang mengadakan kegiatan-kegiatan yang dapat mengganggu pelajaran di sekolah.
13.  Setiap peserta didik wajib membayar SPP setiap bulan selambat-lambatnya tanggal 10 setiap bulan.
14.  Pelanggaran atas tata tertib sekolah dapat menyebabkan peserta didik dikeluarkan dari sekolah setelah mendapat peringatan lisan, tertulis, dan skorsing sementara.
Guru dan Personalia Sekolah
Pada pekan orientasi peserta didik ini, para peserta didik harus diperkenalkan dengan guru-guru dan personalia sekolah secara detail. Perkenalan mengenai guru dan personalia ini meliputi: tempat dan tanggal lahirnya, statusnya, jumlah anaknya, alamatnya, latar belakang pendidikannya, bidang keahliannya, pengalamannya, prestasi-prestasi yang pernah dicapai dan karya-karyanya.
Perkenalan secara detail demikian sangat penting, agar peserta didik mengetahui lebih banyak tentang gurunya dan personalia sekolah yang akan memberikan layanan kepadanya. Lebih jauh, peserta didik akan mengetahui alamat, dan kepada siapa menyampaikan masalah yang sedang dihadapi. Peserta didik akan tahu, kepada guru mana ia harus mengadukan mata pelajaran dan personalia sekolah ini.
Orientasi terhadap guru dan personalia sekolah ini juga menyangkut struktur-struktur mereka dalam organisasi sekolah. Deskripsi tugas dan tanggung jawab masing-masing peserta didik dalam struktur organisasi sekolah ini juga patut dijelaskan kepada peserta didik. Pemahaman mengenai struktur organisasi sekolah ini juga akan menghantarkan peserta didik pada pemahaman mengenai lalu lintas hubungan organisasional di sekolah. Dengan demikian peserta didik tidak kehilangan peta dalam memanfaatkan layanan-layanan pendidikan yang disediakan oleh sekolah.
Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah ini juga harus diperkenalkan kepada peserta didik. Yang diperkenalkan menyangkut siapa yang mengelola dan mengepalai, dan apa saja tugas dan tanggung jawab mereka. Peserta didik perlu diperkenalkan berapa jumlah koleksi bahan pustaka yang dipunyai perpustakaan sekolah, macam-macam dan jenis koleksi buku, dari mana koleksi yang dipunyai selama ini. Peserta didik juga diperkenalkan dengan layanan yang dapat diberikan oleh perpustakaan, misalnya saja layanan baca, peminjaman, pemesanan, dan pengembalian.
Agar peserta didik dapat menggunakan semaksimal mungkin tanpa mengganggu keberlangsungan penyelenggaraan perpustakaan sekolah, peserta didik perlu diberi informasi mengenai persyaratan menjadi anggota perpustakaan, tata cara peminjaman, pemesanan, dan pengembalian koleksi bahan pustaka. Pada saat ini, peserta didik juga dijelaskan tentang tata tertib berkunjung, membaca di ruangan, peminjaman, pemesanan dan pengembalian buku atau koleksi bahan pustaka berikut sanksi atas pelanggaran-pelanggarannya.
Laboratorium Sekolah
Layanan laboratorium ini juga perlu diperkenalkan kepada peserta didik baru. Tidak berbeda dengan perkenalan perpustakaan, peserta didik terlebih dahulu diperkenalkan kepada para petugas laboratorium berikut tugas dan tanggung jawabnya.
Lebih lanjut peserta didik diberi informasi mengenai macam-macam laboratorium yang dimiliki oleh sekolah, termasuk sarana dan prasarananya, perlengkapan dan atau fasilitas yang dipunyai. Tata cara menggunakan masing-masing laboratorium beserta dengan petunjuk teknisnya perlu juga disampaikan.
Bengkel Sekolah
Bengkel yang dimiliki sekolah perlu juga diperkenalkan kepada peserta didik baru. Tujuan, fungsi, dan pemanfaatannya itu perlu pula diperkenalkan kepada peserta didik baru.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Orientasi peserta didik merupakan langkah yang dilakukan setelah peserta didik mendaftar ulang. Orientasi ini dilakukan mulai hari pertama masuk sekolah. Kegiatan ini dilakukan agar peserta didik mengetahui lingkungan baru sekolahnya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Orientasi tersebut meliputi pengenalan peraturan dan tata tertib sekolah, guru dan personalia sekolah, perpustakaan sekolah, laboratorium sekolah, bengkel sekolah, dan lain-lain.

B.     Saran
Mengingat dalam menulis makalah ini yang masih memiliki banyak kekurangan, dan penulis meminta maaf karenanya. Oleh karena itu semoga bagi para penulis yang ingin mengulas kembali masalah ini dan ingin meneliti kembali tentang Orientasi Peserta Didik agar dapat mengadakan penelitian yang lebih lengkap lagi datanya serta dapat membuat makalah yang lebih baik lagi.



DAFTAR RUJUKAN

Imron Ali. 2012. MANAJEMEN PESERTA DIDIK BERBASIS SEKOLAH. Jakarta: PT Bumi Aksara
Tim Pakar Manajemen Pendidikan UM. 2003. MANAJEMEN PENDIDIKAN. Malang: Universitas Negeri Malang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar