KATA PENGANTAR
Puji
syukur penyusun ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas izin-Nya penyusun
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Orientasi Peserta Didik” ini dengan
baik. Merupakan suatu kebahagiaan bagi penyusun karena telah diberi kesempatan
untuk memberikan referensi pada para pembaca. Pada kesempatan ini, penyusun
mengucapkan terimakasih kepada:
1.
Ibu Dra. Djum Djum
Noor Benty, M.Pd., dan Bapak R. Bambang Sumarsono, S.Pd., M. Pd. selaku dosen
pengampu matakuliah Manajemen Peserta Didik.
2.
Kedua
orang tua penyusun yang telah memberikan motivasi dan semangat yang sangat penyusun
butuhkan demi
terselesaikannya makalah ini.
3.
Teman-teman
yang telah membantu penyusun memberikan informasi untuk menyelesaikan makalah ini.
Penyusun sangat
berharap semoga makalah
ini dapat diterima
dan memberikan manfaat kepada pembaca. Penyusun sadar dengan keterbatasan ilmu dan
kemampuan yang penyusun miliki tentunya dalam penyusunan makalah ini masih belum sempurna.
Oleh karena itu,
penyusun mohon maaf dan mengharapkan kritik serta saran dari pembaca sekalian yang
bersifat membangun, sehingga pada kesempatan berikutnya penyusun dapat menyusun makalah yang lebih baik.
Malang, 4 September 2015
Penyusun
DAFTAR
ISI
Halaman
KATA
PENGANTAR................................................................................... 1
DAFTAR
ISI.................................................................................................. 2
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang..................................................................................... 3
B.
Rumusan
Masalah................................................................................. 3
C.
Tujuan................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Alasan
dan Batasan Orientasi Peserta didik......................................... 5
B. Pengertian
Orientasi Peserta Didik....................................................... 5
C. Tujuan
dan Fungsi Peserta Didik......................................................... 6
D. Pekan
Orientasi Peserta Didik.............................................................. 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 11
B.
Saran..................................................................................................... 11
DAFTAR RUJUKAN................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Manajemen peserta termasuk bagian dari
manajemen sekolah secara keseluruhan. Manajemen sekolah tersebut meliputi:
manajemen pengajaran, manajemen peserta didik, manajemen tenaga kependidikan,
manajemen srana dan prasarana, manajemen keuangan, manajemen kelas, manajemen
hubungan sekolah dan masyarakat, manajemen layanan khusus pendidikan.
Diantara manajemen-manajemen baru,
manajemen peserta didik menduduki tempat yang sangat penting. Dikatakan demikian,
karena sentral layanan pendidikan di sekolah ada pada peserta didik. Semua
kegiatan yang ada di sekolah, baik yang berkenaan dengan manajemen pengajaran,
tenaga kependidikan, prasarana dan sarana, keuangan, hubungan sekolah dengan
masyarakat maupun layanan khusus pendidikan, diarahkan agar peserta didik mendapat
layanan pendidikan yang handal.
Salah satu kegiatan manajemen peserta
didik yang sangat penting adalah penerimaan peserta didik baru. Setelah peserta
didik diterima dilakukan proses masa orientasi peserta didik (MOPD) yang sangat
diperlukan peserta didik agar dapat memahami lingkungan sekolah, baik
lingkungan fisik maupun lingkungan sosialnya. Oleh karena itu, penyusun akan
membahas tentang masa orientasi peserta didik baru.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
pentingnya orientasi peserta didik di sekolah?
2. Bagaimana
pengertian dari masa orientasi peserta didik?
3. Bagaimana
tujuan dan fungsi masa orientasi peserta didik di sekolah?
4. Apa
yang dimaksud dengan pekan orientasi peserta didik?
C.
Tujuan
1. Untuk
mengetahui pentingnya orientasi peserta didik di sekolah.
2. Untuk
mengetahui pengertian dari masa orientasi peserta didik di sekolah.
3. Untuk
mengetahui tujuan dan fungsi dari masa orientasi peserta didik di sekolah.
4. Untuk
mengetahui pekan orientasi peserta didik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Alasan dan Batasan Orientasi Peserta didik
Kian tinggi jenjang lembaga pendidikan, kian berat
tuntutan-tuntutan yang harus dipenuhi oleh peserta didik. Daya saing lingkungan
baru tersebut, relatif lebih ketat dibandingkan dengan lingkungan sebelumnya.
Orientasi peserta didik baru diharapkan dapat menghantarkan peserta didik pada
suasana baru yang berbeda dengan sebelumnya. Dengan demikian, peserta didik
akan sadar, bahwa lingkungan baru dimana ia akan memasukinya, membutuhkan
pikiran, tenaga dan waktu yang relatif lebih banyak dibandingkan dengan lingkungan
sekolah sebelumnya.
Apa yang dimaksud dengan orientasi peserta didik? Yang
dimaksud dengan orientasi adalah perkenalan. Perkenalan ini meliputi lingkungan
fisik sekolah dan lingkungan sosial sekolah. Lingkungan fisik sekolah meliputi
prasarana dan sarana sekolah seperti jalan menuju sekolah, halaman sekolah,
tempat bermain di sekolah, lapangan olah raga, gedung dan perlengkapan sekolah,
serta fasilitas-fasilitas lain yang disediakan sekolah. Sedangkan lingkungan
sosial sekolah meliputi kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan selain guru,
teman sebaya seangkatan, dan peserta didik senior di sekolah. Lingkungan sosial
sekolah tersebut adakalanya terorganisir dan adakalanya tidak.
B. Pengertian Orientasi Peserta Didik
Pengertian peserta didik sendiri berdasarkan ketentuan umum
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (dalam
Tim Dosen AP, 2009) adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
potensi yang melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan
jenis pendidikan tertentu. Lingkungan sekolah peserta didik yang lama telah
ditinggalkan dan mereka berganti dengan lingkungan sekolah yang baru dengan
penghuni dan budaya baru. Oleh karena itu, peserta didik perlu orientasi.
Dengan orientasi tersebut, peserta didik akan siap menghadapi lingkungan dan
budaya baru di sekolah yang mungkin berbeda jauh dengan sebelumnya.
Orientasi adalah perkenalan. Perkenalan ini meliputi lingkungan
fisik sekolah dan lingkungan sosial sekolah. lingkungan fisik sekolah meliputi
sarana dan prasarana sekolah seperti jalan menuju sekolah, halaman sekolah,
tempat bermain di sekolah, lapangan olahraga, gedung dan perlengkapan sekolah,
serta fasilitas lain yang disediakan sekolah. Sedangkan lingkungan sosial
sekolah meliputi kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan selain guru, teman
sebaya seangkatan, dan peserta didik senior di sekolah.
C. Tujuan dan Fungsi Peserta Didik
Tujuan
orientasi peserta didik baru adalah sebagai berikut:
1.
Agar peserta didik mengenallebih dekat mengenal
diri mereka sendiri di tengah-tengah lingkungan barunya.
2.
Agar peserta didik mengenal lingkungan sekolah,
baik lingkungan fisiknya, maupun lingkungan sosialnya.
3.
Pengenalan lingkungan sekolah demikian sangat
penting bagi peserta didikdalam hubungannya dengan:
a.
Pemanfaatan semaksimal mungkin terhadap layanan
yang dapat diberikan oleh sekolah.
b.
Sosialisasi diri dan pengembangan diri secara
optimal.
4.
Menyiapkan peserta didik secara fisik, mental
dan emosional agar siap menghadapi lingkungan baru sekolah.
Adapun fungsi orientasi peserta didik adalah sebagai berikut:
1.
Bagi peserta didik sendiri, orientasi peserta
didik berfungsi sebagai berikut:
a.
Wahana untuk menyatakan dirinya dalam konteks
keseluruhan lingkungan sosialnya. Di wahana ini peserta didik dapat
menunjukkan: inilah saya kepada teman sebayanya.
b.
Wahana untuk mengenal siapa lingkungan barunya
sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman dalam menentukan sikap.
2.
Bagi personalia sekolah dan atau tenaga
kependidikan, dengan mengetahui siapa peserta didik barunya, akan dapat
dijadikan sebagai titik tolak dalam memberikan layanan-layanan yang mereka
butuhkan.
3.
Bagi para peserta didik senior, dengan adanya
orientasi ini, akan mengetahui lebih dalam mengenai peserta didik penerusnya di
sekolah tersebut. Hal ini sangat penting terutama berkaitan dengan kepemimpinan
estafet organisasi peserta didik di sekolah tersebut.
D. Pekan Orientasi Peserta Didik
Pekan orientasi peserta didik adalah kelanjutan dari
orientasi hari-hari pertama masuk sekolah. Jika pada hari-hari pertama masuk sekolah,
peserta didik diperkenalkan dengan lingkungan fisik dan lingkungan sosial
sekolah secara global, maka pada pekan orientasi studi ini mereka diperkenalkan
secara rinci.
Adapun lingkungan sekolah yang diperkenalkan secara
rinci tersebut adalah peraturan dan tata tertib sekolah, guru dan personalia
sekolah, perpustakaan sekolah, laboratorium sekolah, bengkel sekolah, kafetaria
sekolah, bimbingan dan konseling sekolah, layanan kesehatan sekolah, layanan
asrama sekolah, orientasi program studi, cara belajar yang efektif dan efisien
di sekolah dan organisasi peserta didik.
Peraturan
dan Tata Tertib Sekolah
Para peserta didik baru perlu diperkenalkan dengan tata tertib sekolah.
Sebab, tata tertib sekolah ini mengatur perilaku peserta didik disekolah.
Adapun tata tertib sekolah yang harus dipatuhi oleh peserta didik adalah:
1.
Peserta didik wajib berpakaian sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan sekolah.
2.
Peserta didik wajib memelihara dan menjaga
ketertiban serta menjunjung tinggi nama baik sekolah.
3.
Peserta didik harus hadir disekolah paling
lambat 5 menit sebelum pelajaran dimulai.
4.
Peserta didik harus siap menerima pelajaran yang
telah ditetapkan oleh sekolah.
5.
Pada jam istirahat para peserta didik tidak
dibenarkan ada di dalam ruangan kelas atau meninggalkan pekarangan sekolah,
kecuali ijin kepada kepala sekolah.
6.
Selama jam sekolah berlangsung, peserta didik
dilarang meninggalkan sekolah tanpa ijin kepala sekolah.
7.
Setiap peserta didik yang tidak dapat mengikuti
pelajaran harus dengan menunjukkan keterangan yang sah.
8.
Setiap peserta didik wajib memelihara dan
menjaga kebersihan sekolah.
9.
Peserta didik tidak dibenarkan membawa rokok
atau merokok, baik di dalam kelas, maupun halaman sekolah, dan lingkungannya.
10. Peserta
didik dilarang berpakaian yang berlebihan dan memakai perhiasan yang mencolok.
11. Peserta
didik dilarang membawa segala sesuatu yang dapat menggangu pelajaran.
12. Peserta
didik dilarang mengadakan kegiatan-kegiatan yang dapat mengganggu pelajaran di
sekolah.
13. Setiap
peserta didik wajib membayar SPP setiap bulan selambat-lambatnya tanggal 10
setiap bulan.
14. Pelanggaran
atas tata tertib sekolah dapat menyebabkan peserta didik dikeluarkan dari
sekolah setelah mendapat peringatan lisan, tertulis, dan skorsing sementara.
Guru dan Personalia Sekolah
Pada pekan orientasi peserta didik ini, para peserta didik harus
diperkenalkan dengan guru-guru dan personalia sekolah secara detail. Perkenalan
mengenai guru dan personalia ini meliputi: tempat dan tanggal lahirnya,
statusnya, jumlah anaknya, alamatnya, latar belakang pendidikannya, bidang
keahliannya, pengalamannya, prestasi-prestasi yang pernah dicapai dan
karya-karyanya.
Perkenalan secara detail demikian sangat penting, agar peserta didik
mengetahui lebih banyak tentang gurunya dan personalia sekolah yang akan
memberikan layanan kepadanya. Lebih jauh, peserta didik akan mengetahui alamat,
dan kepada siapa menyampaikan masalah yang sedang dihadapi. Peserta didik akan
tahu, kepada guru mana ia harus mengadukan mata pelajaran dan personalia
sekolah ini.
Orientasi terhadap guru dan personalia sekolah ini juga menyangkut
struktur-struktur mereka dalam organisasi sekolah. Deskripsi tugas dan tanggung
jawab masing-masing peserta didik dalam struktur organisasi sekolah ini juga
patut dijelaskan kepada peserta didik. Pemahaman mengenai struktur organisasi
sekolah ini juga akan menghantarkan peserta didik pada pemahaman mengenai lalu
lintas hubungan organisasional di sekolah. Dengan demikian peserta didik tidak
kehilangan peta dalam memanfaatkan layanan-layanan pendidikan yang disediakan
oleh sekolah.
Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah ini juga harus diperkenalkan kepada peserta didik.
Yang diperkenalkan menyangkut siapa yang mengelola dan mengepalai, dan apa saja
tugas dan tanggung jawab mereka. Peserta didik perlu diperkenalkan berapa
jumlah koleksi bahan pustaka yang dipunyai perpustakaan sekolah, macam-macam
dan jenis koleksi buku, dari mana koleksi yang dipunyai selama ini. Peserta
didik juga diperkenalkan dengan layanan yang dapat diberikan oleh perpustakaan,
misalnya saja layanan baca, peminjaman, pemesanan, dan pengembalian.
Agar peserta didik dapat menggunakan semaksimal mungkin tanpa mengganggu
keberlangsungan penyelenggaraan perpustakaan sekolah, peserta didik perlu
diberi informasi mengenai persyaratan menjadi anggota perpustakaan, tata cara
peminjaman, pemesanan, dan pengembalian koleksi bahan pustaka. Pada saat ini,
peserta didik juga dijelaskan tentang tata tertib berkunjung, membaca di
ruangan, peminjaman, pemesanan dan pengembalian buku atau koleksi bahan pustaka
berikut sanksi atas pelanggaran-pelanggarannya.
Laboratorium Sekolah
Layanan laboratorium ini juga perlu diperkenalkan kepada peserta didik
baru. Tidak berbeda dengan perkenalan perpustakaan, peserta didik terlebih
dahulu diperkenalkan kepada para petugas laboratorium berikut tugas dan
tanggung jawabnya.
Lebih lanjut peserta didik diberi informasi mengenai macam-macam
laboratorium yang dimiliki oleh sekolah, termasuk sarana dan prasarananya,
perlengkapan dan atau fasilitas yang dipunyai. Tata cara menggunakan masing-masing
laboratorium beserta dengan petunjuk teknisnya perlu juga disampaikan.
Bengkel Sekolah
Bengkel yang dimiliki sekolah perlu juga diperkenalkan kepada peserta
didik baru. Tujuan, fungsi, dan pemanfaatannya itu perlu pula diperkenalkan
kepada peserta didik baru.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Orientasi
peserta didik merupakan langkah yang dilakukan setelah peserta didik mendaftar
ulang. Orientasi ini dilakukan mulai hari pertama masuk sekolah. Kegiatan ini
dilakukan agar peserta didik mengetahui lingkungan baru sekolahnya, baik
lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Orientasi tersebut meliputi
pengenalan peraturan dan tata tertib sekolah, guru dan personalia sekolah,
perpustakaan sekolah, laboratorium sekolah, bengkel sekolah, dan lain-lain.
B.
Saran
Mengingat dalam menulis makalah ini
yang masih memiliki banyak kekurangan, dan penulis meminta maaf karenanya. Oleh
karena itu semoga bagi para penulis yang ingin mengulas kembali masalah ini dan
ingin meneliti kembali tentang Orientasi Peserta Didik agar dapat mengadakan penelitian yang
lebih lengkap lagi datanya serta dapat membuat makalah yang lebih baik lagi.
DAFTAR
RUJUKAN
Imron
Ali. 2012. MANAJEMEN PESERTA DIDIK
BERBASIS SEKOLAH. Jakarta: PT
Bumi Aksara
Tim
Pakar Manajemen Pendidikan UM. 2003. MANAJEMEN
PENDIDIKAN. Malang: Universitas Negeri Malang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar